Minggu, 28 Juni 2009

Ice Age 3 – Dawn of the Dinosaurs


Terjun ke Dunia Dino

Sutradara : Carlos Saldanha, Mike Thurmeier
Pemain (Pengisi Suara) : Ray Romano, John Leguizamo, Denis Leary, Queen Latifah, Simon Pegg



Kita kembali menyaksikan petualangan geng Ice Age dalam sekuel ketiga. Awal cerita dibuka dengan krisis identitas para tokoh utama.

Manny dan Ellie sedang menanti bayi mammoth. Manny jadi super panik dan sibuk menyiapkan taman bermain untuk bayinya.

Diego, macan taring (sabretooth) menderita krisis identitas. Fisik melemah, ngos ngosan mengejar buruan dan ingin mencari atmosfir baru. Sementara Sid kukang pun merasakan kehilangan masa-masa keakraban bersama sahabatnya, Manny dan Diego.

Tak sengaja Sid menemukan 3 telur, dan berpikir hendak mengasuh bayi di dalam telur tersebut seperti anak sendiri. Dasar Sid memang pembuat masalah, ternyata telur tersebut milik T-Rex. Tentu saja, Mama T-Rex murka, mencari anaknya dan membawa 3 bocah yang telah lahir bersama Sid kembali ke sarangnya.

Yap! Ternyata jauh di bawah lapisan salju tempat para Ice Age bermukim, tersembunyi hutan tropis dari makhluk-makhluk zaman Jura. Pada saat itu, kondisi lapisan es semakin tipis dan terbatas. Lapisan es yang mencair membuka jalan penghubung antara lapisan es tebal dan wilayah bagai hutan kawasan tropis.

Bak Professor Challenger dan kawan-kawan memasuki Lost World dalam karya Sir Arthur Conan Doyle, Manny, Ellie, Diego, serta dua possum bersaudara sahabat Ellie, Eddie dan Crash memasuki hutan mencari Sid.

Di dunia yang baru mereka kenali, banyak kejutan mereka temui. Manny yang setinggi 6 meter kalah besar dibandingkan makhluk-makhluk zaman Jura seperti T-Rex, brontosaurus, bahkan Rudy.

Rudy? Siapa dia? Ini tokoh antagonis, dinosaurus Baryonyx albino yang sangat besar dan ditakuti di penjuru hutan tropis. Dalam suatu pertempuran Rudy kehilangan satu gigi taring dalam bertarung bersama Buck the Wild.

Si musang petualang Buck menjadikan gigi taring Rudy sebagai pisau belati. Namun pertempuran itu juga mengakibatkan Buck yang berujung kehilangan satu mata.

Buck yang sepertinya memiliki never ending battle bersama Rudy, menjadi penolong Manny dan teman-teman dalam mencari Sid serta kembali ke habitatnya.

Secara keseluruhan jalan cerita sekuel ketiga lebih seru ketimbang film-film sebelumnya. Tokoh yang lebih variatif ditopang setting lokasi yang lebih berwarna.

Dedaunan hijau, hewan dalam kulit berwarna-warni, geomorfologi yang lebih variatif, mulai dari hutan belantara, danau, hingga gunung berapi tentu pemandangan lebih memikat mata.

Bandingkan saja dengan sekuel pertama dan kedua mata penonton disuguhi warna salju putih hampir sepanjang film. Animasi grafis komputer juga terasa lebih baik dan smooth.

Tupai purba Scrat yang selalu mencari kenari, kali ini mendapat porsi tampil lebih banyak. Bahkan, Scrat juga mendapat pendamping seekor tupai betina bernama Scratte.

Film ini juga mengajarkan perlunya kekompakan antar rekan, dan persahabatan di atas segalanya. Film yang dirilis oleh Fox International ini juga sarana tepat jika Anda mau meluangkan waktu pula untuk sedikit memberi pembelajaran tentang paleontologi kepada si kecil. Sekitar 1 jam lebih penonton siap tertawa dalam suguhan film yang layak tonton bagi semua umur.