Minggu, 16 Maret 2014

The Book Thief

Pemain: Geoffrey Rush, Emily Watson, Sophie NĂ©lisse, Ben Schnetzer, Nico Liersch
Sutradara: Brian Percival
Penulis skenario: Markus Zusak (novel), Michael Petroni (adaptasi)
(2013)


Memory is the scribe of the soul – Aristoteles


Film ini diadaptasi dari buku laris karya pengarang Australia Markus Zusak, mengisahkan gadis kecil bernama Liesel Meminger (Sophie NĂ©lisse) di era Nazi Jerman pada tahun 1938. Film dibuka dengan cerita dimana Liesel dan adiknya Werner sedang dalam perjalanan naik kereta api bersama ibunya. Sang ibu hendak menyerahkan anaknya untuk diadopsi. Malang tak dapat ditolak, di perjalanan sang adik meninggal.

Ini pertama kalinya sang narator, Death, ‘bertemu’ dengan Liesel. Pada pemakaman Werner, Liesel menemukan buku berjudul “The Grave Diggers Handbook”. Death menyebut Liesel sebagai ‘the book thief’ karena gadis berusia 10 tahun itu ‘mencuri’ buku di tumpukan salju di area pemakaman. Liesel mengganggap buku tersebut sebagai kenangan terakhir bersama ibu dan saudara laki-lakinya.

Liesel kemudian pindah ke area Himmel Street diadopsi oleh pasangan Rosa dan Hans Hubermann (diperankan oleh Emily Watson dan Geoffrey Rush). Liesel segera berkarib dengan tetangganya Rudy Steiner yang bermimpi menjadi Jesse Owens (atlet Afro-American pelari peraih empat medali emas di Olimpiade Berlin 1936, dan saat itu Yahudi dan kulit berwarna adalah: big no! no!) dan mereka punya musuh bersama yang bernama Franz.

Hidup mereka menjadi berbeda ketika kedatangan Max, putra teman Hans yang keturunan Yahudi, dan disembunyikan di basement.  Hari-hari dilalui dengan kisah Liesel yeng belajar membaca, dan menuturkan kisah dari buku-buku yang dibacanya yang tidak hanya menghibur Max, juga sesama warga saat sembunyi di bunker untuk menghindari serangan bom.



Death mampir di Himmel Street pada suatu malam di tahun 1943. Bom jatuh tanpa ada sirene yang membuat para penduduk lelap dalam tidur. Pagi hari Liesel tersadar dalam suasana kota yang porak poranda dihajar bom. Liesel menangisi Papa Hans, Mama Rosa, dan memberikan ciumannya kepada Rudy. Perang memang menghadirkan banyak kisah, termasuk kisah Liesel yang menghadapi orang-orang yang dikenalnya datang dan pergi. Saya memberikan nilai 8 dari 10 untuk film yang mendapat nominasi Musik Asli Terbaik di ajang penghargaan Oscar 2014 ini (*)