Penulis naskah: Scott Derrickson, Paul Harris Boardman
Sutradara: Scott Derrickson
Waktu: 118 menit
(2014)
Cerita dibuka di Irak pada tahun 2010. Tiga tentara marinir
diterjunkan ke suatu lokasi di tengah hutan dan penyisiran mereka terhenti di
sebuah gua. Capture film beralih ke
rekaman video seorang tentara marinir, dan tiba-tiba suasana jadi gelap. Dan
berakhir dengan teriakan-teriakan.
Lalu cerita beralih ke kawasan Bronx, Amerika Serikat, tiga
tahun kemudian. Di suatu malam yang sibuk pada tahun 2013, detektif kepolisian
New York, Ralph Sarchie (Eric Bana) mengalami serangkaian kasus kejahatan aneh. Suami
melakukan KDRT, berpindah ke kebun binatang dimana seorang ibu tega melempar
bayi laki-lakinya yang baru berusia dua tahun, dan di rumah lain menemukan
tubuh membusuk di gudang bawah tanah.
Awalnya dia berpikir kasus-kasus ini hanyalah kasus biasa
melibatkan orang gila. Tapi ternyata rangkaian kasus aneh ini saling terkait
dan pertemuannya dengan pendeta Mendoza (Edgar Ramirez), membuat dirinya
menyadari dia terlibat dalam kasus supranatural yang melibatkan pertempuran
antara pendeta dan roh jahat.
Ralph yang dalam penyelidikan dibantu rekan polisi Butler (Joel
Hale), sayangnya tidak menyadari kalau kasus ini membahayakan sang istri, Jen
(Olivia Munn) dan puterinya Christina (Lulu Wilson).
Sebagai sebuah film horor, Deliver Us from Evil tidak menawarkan hal baru. Meskipun
diembel-embeli cerita di film berdasarkan kisah nyata, pengalaman spiritual
karakter utama Ralph Sarchie tapi sayangnya jalan cerita tidak kuat. Sosok roh
jahat dari dunia kuno tidak tereksploitasi dengan baik, hanya seolah menjadi
pelengkap sesi pengusiran iblis di diri Santino yang menjadi tersangka utama kasus
yang ditangani Ralph.
Padahal ramuan mitologi iblis kuno sudah pernah ditampilkan berbagai
film horor, antara lain The Exorcist,
Possesion (2012), atau Season of the Witch (2011) yang terasa lebih
seru. Sehingga twist menarik yang
dijanjikan pada awal cerita berganti menjadi rasa jenuh menonton film berdurasi
118 menit ini yang campur aduk seolah ingin memadukan suspense, slasher, dan
drama keluarga.
Untung saja akting tokoh sentral dalam film ini, Eric Bana (Munich dan Hulk) dan Edgar (pemeran sosok Ares dalam film Wrath of the Titans) tampil baik dan tidak kesulitan untuk
memerankan karakter tokoh mereka di film ini.