Selasa, 15 September 2009

Detektif Conan No. 54


Pengarang : Aoyama Gosho
Penerbit : Elex Media Komputindo (Agustus 2009)


Masih belum bosan kan mengikuti aksi petualangan Detektif Conan Edogawa? Si detektif remaja yang terjebak dalam badan anak berumur tujuh tahun, kembali beraksi dalam seri petualangan ke-54.

Bagi pembaca, sudah jelas ini merupakan penasaran berkepanjangan dengan pengorbanan biaya yang luar biasa besar. Merogoh kocek dari seri pertama ketika masih berharga Rp 9.800/buah hingga kini merangkak menjadi Rp 15 ribu per buah pada pertengahan Agustus 2009.

Edisi kali ini dibuka dengan cerita lanjutan Detektif Kogoro Mouri, Conan dan Ran menangani kematian ibu dari Toji Funemoto (8 tahun) yang kemungkinan besar dilatar belakangi motif perampokan.

Yang istimewa adalah Toji adalah saksi kecelakaan sepeda motor yang menimpa Rena Mizunashi. Rena, dalam cerita sebelumnya, adalah seorang reporter TV sekaligus antek Organisasi Hitam.

Organisasi Hitam bertanggung jawab terhadap menyusutnya Shinichi Kudo sehingga anak penulis cerita detektif ternama ini harus sembunyi dan mengubah nama menjadi Conan Edogawa.

Sementara itu, gerak-gerik anak baru teman sekelas Ran yang bernama Eisuke Hondo semakin mencurigakan Conan. Bukan saja wajahnya –terutama bagian mata- yang mengingatkan pada sosok Rena. Remaja pria bergaya na’if cenderung dibuat-buat dan sepertinya ada motif tertentu untuk mendekati Detektif Kogoro.

Conan masih bertanya-tanya, siapakah sebenarnya Eisuke Hondo. Meskipun ada clue sedikit, namun dalam buku ini posisi Hondo masih tetap samar. Bisa jadi dia musuh atau sekutu.

Setelah menemukan pembunuh Nyonya Funemoto, kisah berlanjut pada suatu tempat liburan bersalju. Kali ini COnan bersama teman-teman Detektif Cilik, dan Profesor menyelidiki penemuan mayat wanita di kolam di bawah tebing penginapan.

Pada bagian terakhir, pemecahan kasus dimeriahkan oleh kehadiran detektif remaja dari Osaka, Heiji Hattori, bersama Kazuha. Di dalam suatu kasus, ada kalimat berkesan yang diucapkan oleh Kepala Pendeta Kuil Shogaku Shakuren,”Kata-kata adalah pedang! Jika salah menggunakannya akan mengubahnya menjadi senjata yang kejam. Gunakan secara bijaksana dengan merasakan perasaan orang lain! Seperti apapun orang itu,” katanya.

Kemudian pembaca dibuat penasaran dengan kisah ”Detektif SMU dari Timur” yang menggantung. Heiji mendapat undangan dari Nichiuri TV untuk syuting ”Sekolah Detektif” yang diperankan oleh empat tokoh detektif SMU terkemuka dari 4 penjuru Jepang.

Heiji, Conan bersama 2 detektif SMU masing-masing dari wilayah Utara dan Selatan menyebrang ke sebuah pulau. Di sana sudah menunggu detektif remaja lainnya, Saguru Hakuba dari Timur. Ternyata undangan itu fiktif adanya. Nichiuri TV sama sekali tidak menyelenggarakan acara tersebut dan nama sutradara pengundang pun tak terdaftar sebagai pegawai stasiun televisi.

Tapi dasar detektif, meski sedari awal sudah tahu kalau undangan itu palsu, lima remaja penggila misteri menemukan ini sebagai tantangan.

Conan dan Heiji lupa sama sekali bahwa di semenanjung daratan, paman Kogoro, Ran dan Kazuha panik bukan main saat menyadari undangan itu bohong adanya. Apalagi di pulau tak bernama itu kelompok detektif remaja benar-benar menemukan kasus : salah satu detektif remaja ditemukan tewas di kamarnya.

Sudah pasti penantian yang seru untuk mengetahui lanjutan kisah ini di seri berikutnya.