Pemain: Robert Downey Jr., Chris Evans, dan Scarlett
Johansson
Sutradara: Joss Whedon
Waktu: 142 menit
(2012)
Pada film The League of Extraordinary Gentlemen (2003) dengan
masa peralihan abad ke-19 menuju 20, Allan Quatermain (diperankan oleh Sean Connery)
mengumpulkan karakter fantasi dari karya sastra klasik, mulai dari penjelajah
samudera Captain Nemo, Dr. Jekyll and Mr. Hyde, vampir Mina Harker, The
Invisible Man, Dorian Gray, hingga Tom
Sawyer untuk melawan penjahat besar
James Moriarty (M).
Nah, tugas Allan Quatermain ini sama seperti Nick Fury
(Samuel L. Jackson) dari organisasi penjaga perdamaian internasional S.H.I.E.L.D yang mengumpulkan manusia super yang
tergabung dalam The Avengers untuk menyelamatkan bumi dari invasi Loki dan
pasukannya.
The Avengers adalah super hero Marvel terdiri dari Iron Man,
Thor, Captain America, Hawkeye dan Black Widow, untuk menyelamatkan dunia.
Cerita dimulai ketika Nick Fury mendatangi sebuah fasilitas
S.H.I.E.L.D , dimana sumber energi potensial yang masih misterius kekuatannya,
Tesseract, sedang diteliti. Tesseract membuka portal luar angkasa yang membawa Loki (Tom
Hiddleston) masuk.
Lalu Loki mencuri Tesseract dan menggunakan kemampuannya
mempengaruhi pikiran untuk membawa beberapa personal S.H.I.E.L.D yaitu Dr. Erick Selvig dan agen Clint Barton
(Jeremy Renner), untuk membantunya membuka portal guna membawa masuk para
pasukan menaklukkan bumi.
Fury mengirim Black Widow a.k.a agen Natasha Romanoff ke
India untuk menjemput Dr. Bruce Jenner, sementara agen Phil Coulson menemui
Tony Stark untuk menindaklanjuti penelitian Dr. Selvigs. Fury sendiri mendatangi
Steve Rogers untuk meyakinkan sang Captain America membantunya merebut kembali
Tesseract dari Loki.
Loki bekerjasama dengan Chitauri, makhluk ruang angkasa yang
terkenal sebagai bangsa penjajah di seputar galaksi, dengan perjanjian jika
Loki dibantu untuk mendapatkan Tesseract, maka Loki membantunya untuk membuka
portal agar para pasukan Chitauri bisa masuk menginvasi bumi.
Loki sendiri memiliki misi pribadi. Ia adalah adik angkat
dewa petir Thor karena telah diadopsi oleh ayah Thor, Dewa Odin, sejak bayi.
Namun Loki tumbuh besar sebagai pribadi
yang suka mengacau, penuh tipu muslihat, dan selalu merasa hidup di bawah
bayang-bayang kehebatan sang kakak.
Konflik kakak adik, dan adu taktik untuk merebut Tesseract
menjadi alur utama film ini. Yang lebih
berbahaya Loki mampu mengacaukan pikiran dan membuat antar anggota The Avengers
saling curiga dan berseteru.
Ini yang menjadi salah satu daya tarik film. The Avengers
memang orang-orang super dibandingkan manusia umumnya, namun mereka tetap
manusia biasa. Sebagai contoh terlihat karakter Captain America atau Steve
Rogers yang lurus memang pantas menjadikannya pemimpin tegas tetapi dalam
beberapa hal menjadi terlalu kaku.
Kekuatan super Captain America akan beradu imbang dengan
Iron Man yang memiliki kuasa pada kecanggihan alat dipadu kecerdasan berpikir.
Kekuatan cerita memang menjadi salah satu kelebihan film
berdurasi 2 jam 22 menit ini, serta menonjolkan karakter superhero yang mungkin
sebagian besar sudah terasa akrab bagi penikmat
komik Marvel.
Selain itu nikmati pula dialog-dialog cerdas dan kejadian
mengundang tawa dalam film ini. Sebagai contoh:
“But he’s a god!”
kata Natasha Romanoff (tentang Loki dan Thor)
Steve Rogers menyahut, “Ma’am,
there’s only one God, and I’m pretty sure he doesn’t look like that”.
Sehingga saya memberi nilai 8,5 dalam rentang 1-10 untuk
kelayakan film ini sebagai hiburan di bioskop selama Mei ini. Akting Robert Downey Jr. sebagai pengusaha
Tony Stark atau Iron Man masih tetap menjadi magnet utama film ini, dibarengi
oleh ketampanan Chris Evans sebagai Captain America (Chris Evans sebelumnya
sukses sebagai si manusia api Johnny Storm dalam Fantastic Four) dan Mark
Ruffalo yang berhasil menghidupkan Bruce Banner yang lugu dibalik sosok Hulk.