Senin, 27 Oktober 2008

Chicken with Plums

Penulis: Marjane Satrapi
Tebal: 88 halaman
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (2008)

Satu lagi novel grafis karya Marjane Satrapi diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, setelah “Embroideries” alias “Bordir”. Judulnya “Chicken with Plums”. Saya termasuk penggemar Marjane. Menurut saya, karya-karyanya sederhana, berani, humoris, dan menyentuh. Satu karya fenomenal Marjane, “Persepolis”, bahkan sudah difilmkan dalam format animasi.

Dalam Chicken with Plums, Marjane berkisah tentang kehidupan tragis paman dari ibu Marjane, Nasser Ali Khan. Kisah ini bersetting di Teheran, Iran, tahun 1958. Nasser Ali adalah seorang musisi tar terbaik di Iran, yang mendedikasikan hidupnya untuk musik dan cinta.

Dalam hal percintaan, Nasser Ali bisa dibilang kurang beruntung. Ayah dari Irane, perempuan yang dicintainya, menolak lamaran Nasser Ali untuk jadi suami anaknya. Alasannya, bagaimana mungkin seorang musisi bisa menghidupi anaknya?

Nasser Ali patah hati, dan akhirnya menikahi Nahid. Nahid ini sudah jatuh cinta dengan Nasser sejak ia berusia 8 tahun. Saat itu Nasser berusia 15 tahun. Adalah ambisi Nahid untuk menikahi Nasser Ali. Sayangnya, rumah tangga mereka, yang dikarunia 4 orang anak, ternyata tak berjalan mulus.

Hidup Nasser Ali makin nelangsa sejak tar kesayangannya rusak, dipatahkan oleh Nahid yang merasa kesal karena suaminya hanya peduli dengan musik dan enggan membantunya mengurus anak dan rumah tangga. Tidak ada tar yang bisa menggantikan tar kesayangan Nasser Ali. Hal ini membuatnya merasa tak berguna.

Di satu frame, ditampilkan pertemuan tak sengaja antara Nasser Ali dan Irane. Sayangnya, Irane mengaku tak ingat pada Nasser Ali. Padahal, perempuan inilah yang selalu jadi sumber inspirasi Nasser Ali dalam bermusik. Sigh...

Nasser Ali memutuskan untuk mati. Sebelum mati, dia mengurung diri di kamarnya selama 8 hari. Nah, 8 hari ini lah yang diceritakan oleh Marjane―tentang pikiran-pikiran dan beragam peristiwa yang berkelebat dalam benak Nasser Ali, sebelum maut menjemputnya. Oleh Marjane, kisah sedih ini dibawakan secara humoris.

Oiya, harga buku 88 halaman ini lumayan mahal, Rp45.000. Saya rasa, itu karena kualitas kertas yang dipakainya, bagus.

Gambar diambil dari www.madisonpubliclibrary.org

Tidak ada komentar: