Senin, 27 Oktober 2008

Tahun 69

Penulis: Ryu Murakami
Tebal: 284 halaman
Penerbit: TransMedia Pustaka

“Aku ini sebenarnya tidak terlalu suka bekerja. Jadi, aku ingin menyelesaikan pekerjaanku dan kemudian setelah itu bersenang-senang.” (Ryu Murakami)

Membaca pernyataan itu di buku ini, saya lantas pengin tahu, seperti apa sih novel buatan seorang Ryu Murakami. Hihi, habis prinsip kerjanya kurang lebih sama seperti saya. Bedanya, saya masih sering tergoda untuk senang-senang dulu, baru kerja kemudian. Ya, selain itu, saya juga tertarik dengan gambar kaver bukunya. Ternyata, memang “Tahun 69” menyenangkan untuk dibaca.

Tahun 69 berkisah tentang pengalaman hidup Ryu Murakami semasa ia SMA. Tokoh Kensuke Yazaki alias Kensuke adalah bentuk personifikasi Ryu sendiri.

Bersama sama dua kawan baiknya, Adama dan Iwase, Kensuke memimpin pasukan anak pemberontak untuk membarikade sekolah mereka, SMA Kita. Alasan Kensuke sama sekali bukan berlatar politik, masalah yang peka di masa itu. Dia memimpin barikade SMA Kita karena dia naksir cewek paling cantik di sekolahnya, Kazuko Matsui alias si Lady Jane, yang menurutnya suka dengan anak laki-laki “pemberontak”.

Ketertarikan Kensuke utamanya pada musik jazz dan film. Setelah sukses membarikade sekolah dan dihukum skors selama 119 hari, dia merancang pertunjukan musik rock, film indie, dan drama yang dinamainya “Morning Erection Festival”.

Singkat kata, Tahun 69 berkisah tentang masa baby boomer, di mana kaum muda punya mimpi untuk mengubah dunia. Oleh Ryu, masa mudanya ini dikisahkan dalam tutur bahasa santai dan penuh kelucuan. Aseli, lucu banget! Buku ini sudah dilayar-kacakan dengan judul yang sama, 69.

Gambar diambil dari www.bukukita.com

Tidak ada komentar: