Minggu, 30 November 2008

When God Winks - Menangkap Isyarat Tuhan dari Peristiwa-Peristiwa Kebetulan


Oleh : Squire Rushnell
Jumlah Halaman : xx + 155 halaman
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama (2006)


Pada awal tulisan, Penulis menceritakan pengalaman pribadinya tentang isyarat dari Tuhan. Sejak duduk di sekolah menengah pertama, Rushnell berbicara pada gagang sapu, membaca koran keras-keras, bergaya bak penyiar radio menirukan disc jockey favoritnya, Dean Harris.

Lalu pada usia 15 tahun, ia mencari tumpangan ke Watertown, yang letaknya 10 mil ke utara, untuk wawancara kerja sebagai penyiar di WCNY-TV. Ia memperoleh tumpangan dari pria botak ber-Volkswagen hijau. Baru diketahui ketika ia sudah sampai di tujuan bahwa pria pemberi tumpangan adalah sang idola, Dean Harris!

Bagi Rushnell muda, kisah itu bukan sekadar kebetulan saja. Tapi memang bagian dari urutan peristiwa yang menuntun untuk suatu kekuatan besar menuju tujuan hidup.

”Kebetulan” didefinisikan sebagai suatu urutan peristiwa yang meskipun terjadi tanpa disengaja, tetapi sepertinya sudah direncanakan atau diatur. Sementara ”mengedipkan sebelah mata” (winks) adalah memberi tanda, isyarat atau mengungkapkan suatu pesan.

Rushnell mempercayai bahwa dalam hidup ini setiap orang mengalami saat Tuhan mengedipkan sebelah mata kepada umatnya. Ia memberi suatu isyarat atau pesan pribadi, dalam bentuk kebetulan. Meskipun tidak selalu, namun sebaiknya orang memperhatikan setiap langkahnya.

Bagi pembaca-pembaca buku motivasi, pendapat ini mengingatkan pada buku seperti ”The Secret”. Intinya : lakukanlah segala sesuatu yang bisa Anda lakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi jawaban Sang Pencipta atas harapan dan doa Anda. Do the best, God will do the rest.

Buku ini terbagi atas tiga bagian. Bagian pertama, adalah membuka mata untuk melihat isyarat. Di bagian kedua adalah menggunakan isyarat Tuhan untuk memperkaya hidup, dan di bagian ketiga membahas kebetulan di segala bidang kehidupan. Di bagian terakhir ini, menjadi petunjuk praktis bagi pembaca untuk isyarat dalam bentuk kebetulan. Entah itu dalam hubungan percintaan, keluarga, sejarah, seni, olahraga, serta karier dan perusahaan. Atau untuk menyadari bentuk kebetulan yang menyelamatkan jiwa, kebetulan di akhir hayat, dan kebetulan-kebetulan kecil.

Dalam buku ini dikutip pengalaman pribadi orang tentang ’kebetulan’ seperti dialami oleh Oprah, Bill Clinton, atau keluarga Kennedy. Namun, bermacam contoh di setiap bagian buku, justru menjebak penulisan jadi terasa membosankan.

Akan tetapi, buku ini bisa menjadi salah satu buku motivasi diri alternatif. Pada berbagai bagian kita memperoleh kutipan kalimat menarik untuk diingat. Ohya, saya pribadi ada yang mengena di hati : ..... mungkin kekuatan itu tidak menuntun kita pada jalan yang telah kita pilih sendiri atau secepat yang kita inginkan, tetapi bagaimanapun, kekuatan itu menuntun kita. Ketika kita membawa diri sejauh kita bisa dan merasa bahwa kita tidak bisa pergi lebih jauh lagi, saat itulah kita harus bersiaga mencari isyarat Tuhan. Isyarat itu akan muncul. (Halaman 17).

Squire Rushnell sendiri adalah pembicara tentang masalah motivasi/inspirasi populer, mantan Presiden dan CEO di sebuah stasiun televisi kabel, dan eksekutif ABC Television Network selama 20 tahun.

1 komentar:

Restituta Arjanti mengatakan...

ah, aku nggak nemu 1 bagian pun di buku ini membosankan. bagus banget, menurutku :)) *efek dari buku2 motivasi memang tergantung sikon yang dihadapi si pembaca juga, sih ya*