Rabu, 26 Mei 2010

Because She Can (Bos dari Neraka)

Pengarang : Bridie Clark Penerjemah : Siska Yuanita
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (November, 2008)



Bagi pembaca maupun penonton versi film yang diadaptasi dari novel “Devils Wear Prada” tentu ingat karakter Miranda Priestley, bos Andrea Sachs, yang menakutkan?

Nah buku “Bos dari Neraka” juga bertemakan konflik antara bos dan anak buah. Anak buah bernama Claire Truman sedangkan bos bernama Vivian Grant. Berbeda dengan karakter Miranda yang perfeksionis dan ja’im, maka Vivian digambarkan sebagai pribadi kasar, mulutnya tak segan memuntahkan makian dan demanding.

Vivian sebenarnya memiliki kemampuan untuk melihat kesempatan, etos kerja yang tangguh, dan bahkan intuisi marketingnya mampu mencium jenis buku yang bakal laris. Meskipun jangan harap bukunya bakal berupa sastra berkelas.

Tapi yaaaa itu… Vivian Grant punya emosi yang meledak-ledak. Ia doyan bersumpah serapah yang bisa membikin anak buahnya depresi. “Oh, dia lebih daripada sekadar gampang marah,” Jackson tertawa tanpa humor, sambil menggosok-gosok alisnya. “Vivian Grant itu arogan, kasar, dan lebih peduli pada egonya sendiri ketimbang menerbitkan buku-buku berkualitas.” (Halaman 87).

Cerita bermula dari tokoh utama Claire yang stuck dalam urusan cinta dan karir. Lalu dia mendapat keberuntungan. Bertemu kembali dengan pria yang benar-benar membuatnya crush on the heart dari masa kuliah : Randal Cox. Tampan, berlatar keluarga terhormat dan sukses pula secara pribadi.

Randall pun memberi Claire referensi untuk melamar pekerjaan di Grant Books, penerbitan yang dipimpin oleh Vivian. Ia memang sudah merasa jenuh di perusahaan penerbitan tempat ia bekerja selama 5 tahun hingga mencapai Associate Editor.

Secara skala perusahaan, Grant Books jauh diatas P & P tempat dia bekerja. Namun, seperti umumnya tips melamar bekerja bahwa kenali dulu perusahaan yang bakal kamu incar, sebenarnya Claire sudah mendapat informasi ‘miring’ seputar Vivian.

Informasi seperti karyawan yang hanya bertahan beberapa minggu dan selanjutnya berjam-berjam terapi psikiatris. Amukan Vivian memang legendaries dan menjadi mitos di kalangan penerbit.

Hanya saja Claire tetap menerima pekerjaan tersebut. Yang dilihat adalah kesuksesan Vivian melahirkan sejumlah buku best-seller. Ternyata… semua isu itu benar. Pekerjaan menyita seluruh waktunya, ditambah kehidupan pribadinya yang berubah cepat.

Pertunangan dengan Randall Cox yang dilanjutkan rencana pernikahan yang terasa cepat dan hanya karena desakan calon ibu mertua. Claire seolah juga tidak mengenal pribadi Randall yang tergambarkan sebagai pria workaholic. Dalam kondisi yang berbaur masalah itu Claire pun bekerjasama dengan seorang pengarang cerdas sekaligus ganteng.

So, bakal sudah ketebak? Memilih Randall atau Luke Mayville, penulis ganteng sekaligus humble.

Sebuah cerita fiksi yang mengalir ringan termasuk dalam genre chicklit. Tapi yang perlu digaris bawahi, jika Anda tertarik dunia editorial dan penerbitan, cerita di dalam buku ini memberikan gambaran tentang deskripsi kerja dan tantangan menjadi seorang editor cukup detil.

Tidak ada komentar: