Pemain : Jude Law, David Strathairn, Rachel Weisz, Natalie Portman,
Sutradara : Wong Kar Wai
(2007)
Berbeda dengan penulis skenario dan sutradara Cina umumnya yang larut dalam film aksi, Wong Kar-Wai malah senang menyajikan drama-drama romantis.
Belajar desain grafis di Hong Kong, pria kelahiran Shanghai Cina pada 1958 ini merintis jalan ke perfilman melalui film-film drama televisi. Ia menjadi penulis skenario sekaligus sutradara. Film My Blueberry Nights (2007) merupakan film bahasa Inggrisnya yang pertama.
Cerita berawal di suatu malam di bar milik Jeremy (Jude Law). Perhatiannya terarah pada seorang pengunjung berwajah murung yang belakangan diketahui bernama Elizabeth alias Lizzy (Norah Jones). Tampak ia menggunakan telepon umum dan sikapnya dalam bercakap-cakap melalui telepon umum menunjukkan tengah terjadi baku emosi sengit.
Lizzy lalu menitipkan kunci apartemen kepada Jeremy. Hari-hari selanjutnya Lizzy rutin berkunjung ke bar hanya untuk menanyakan apakah kunci itu sudah diambil. Ia berharap suatu hari kunci tersebut diambil sang pacar (orang yang menjadi mitranya berbicara di telepon umum).
Hanya sia-sia. Kunci itu tak pernah diambil. Jeremy menunjukkan sebuah toples bening penuh berisi kunci yang tak diambil pemiliknya. Jadi, Lizzy adalah orang kesekian dengan kejadian sama. Lizzy pun memutuskan berkelana. Kerja double-shift di dua restoran demi mengumpulkan uang untuk membeli mobil. Melanglang mengikuti jalur yang terkenal dengan istilah Route 66, seperti New York, Memphis, Nevada, dan Las Vegas.
Dalam petualangannya ia menjadi pengamat kisah cinta bermacam-macam karakter. Seperti kisah cinta bertepuk sebelah tangan antara Arnie dan Sue Lynne (Rachel Weisz). Lalu bertemu penjudi, Leslie (Natalie Portman) dan menjadi sahabat seperjalanan. Cinta Leslie ditujukan kepada ayahnya sekaligus gurunya belajar memainkan kartu termasuk trick permainan.
Dan setahun kemudian Lizzy kembali ke New York. Kembali ke bar dan menemui Jeremy.
“Kamu mengingatku seperti apa? Sebagai gadis yang menyukai blueberry pie, atau sebagai gadis yang patah hati?” demikian pertanyaan Lizzy kepada Jeremy. Selama setahun pergi, Lizzy rajin mengirimkan kartu pos tanpa alamat kepada Jeremy.
Lalu film pun ditutup dengan ciuman antara Lizzy dan Jeremy yang digambarkan dalam lumernya es krim vanilla di kue blueberry yang senantiasa dikudap Lizzy saat berkunjung ke bar.
Sebuah film berdurasi sekitar 1 jam 52 menit seolah putaran scene yang datar. Tapi inilah gaya Wong Kar-Wai yang senang bermain dalam bahasa gambar.
Contoh bahasa gambar lain adalah pada saat Lizzy pulang ke New York. Sebelum memasuki bar, terpampang snapshot wanita ini pulang sembari membawa tas Louis Vuitton berukuran besar–merek mahal menandakan keberhasilan merantau cari uang- memasuki restoran Jeremy.
Silahkan memaknai inilah cinta sebenarnya yang butuh waktu untuk menyadari kehadirannya.
Selama kurang dari 2 jam, penonton disuguhkan cerita yang datar, tanpa gejolak dan ledakan, semelankolis wajah Lizzy. Film ini merupakan aksi perdana penyanyi peraih Grammy Award, Norah Jones.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar